Saturday, December 20, 2014

Kisah Inspiratif : Lengan Ibunda

Suatu hari, seorang anak remaja secara tidak sengaja mendapati bahwa lengan ibunya ternyata jelek sekali, penuh dengan bekas luka bakar. Selama ini sang ibu berhasil menyembunyiaknnya dengan selalu memakai baju berlengan panjang hingga pergelangan tangan. Si Remaja kaget, terkejut, dan menunjukan mimik tak suka, bahkan terlihat merasa jijik.
Ibunda yang melihat reaksi anaknya demikian berkata dengan lembut, "Nak, kamu ke sini deh sebentar. Ibu mau cerita tentang lengan ini."
Perlahan si Anak mendekati ibunya.
"Kamu mau tahu kenapa lengan Ibu jelek seperti ini?" tanyanya.
Si Anak menggeleng perlahan.
"Ceritanya begini. Dulu, ketika kamu masih bayi, kita adalah keluarga baru yang datang dari Sumatra merantau ke Jakarta ini. Ayahmu hanya mamapu mengontrak rumah sederhana di pemukiman padat. Setiap hari ayahmmu membanting tulang mencukupi kebutuhan kita. Sedangkan ibi selain mengasuh kamu, juga harus bekerja sebagai buruh cuci."
"Suatu hari, ketika ibu sedang mencuci, terdengar teriakan, 
"Kebakaran....kebakaran....kebakaran...!" Dengan panik, Ibu meninggalkan cucian, berlari menuju kebakaran. dan sampai di sana Ibu langsung lemas, karena ternyata rumah kita sedang diamuk api."
"Tahukah di mana kamu saat itu?" Tertidur pulas di kamar!
Dengan histeris ibu menerobos masuk, tetapi segera dihalangi sejumlah laki-laki bertangan kuat. Tentu tak mungkin Ibu membiarkanmu dialalp api. Dengan sekuat tenaga dibantu badan ibu yang licin berbalut sabun, Ibu pun terlepas."
"Ibu menerobos masuk, menerjang pintu kamar, dan menemukan kamu sudah dikelilingi api. Syukur kamu belum apa-apa. Dengan segera Ibu membungkus kamu dengan sarung Ibu yang memng sedang basah. Tinggal, bagaimana caranya keluar? Asap hitam di mana-mana dan Ibu kehilangan arah. Tapi ibu nekat menerobos dan berhasil menemukan pintu."
"Sayang, karena panik, Ibu tidak memperhatikan sekeliling. Sebatang balok yang menyala menimpa bahu Ibu dan lengan Ibu. kamu terlepas dan diselamatkan warga. Tapi seperti inilah lengan Ibu jadinya."
Mendengar kisah dramatis itu, si remaja diam terpaku, terpesona. Perasaan haru memenuhi hatinya sehingga tanpa sadar air mata pun meleleh di pipinya. Perlahan ia mendekatkan dirinya ke tangan Ibunya, memeluk dan menciuminya seraya berkata, "Tangan Ibu hebat. Aku bangga, Ibu begitu sayang, rela mengorbankan segalanya demi aku. Aku sayang lengan Ibu,"

Sesuatu itu baik atau buruk tergantung pada bagaimana kita melihatnya. Lengan Ibu tampak buruk tanpa kisah di baliknya. Namun ketika kisahnya dibentangkan, seketika terjadi perubahan pandangan, dari lengan buruk jadi lengan indah.

Dikutip dari : Buku Kafe Etos, Jansen Sinamo, Institut Darma Mahardika.

About Author

Karseno Seno
Karseno Seno

Author & Editor

Hanya orang biasa yang ingin berbagi.

2 comments:

  1. ibu saya yg usia 80 an lbh lengannya juga sama, meski agak kurus jasanya ckp mumpuni

    ReplyDelete
  2. Widus Hotel and Casino in South Africa - Thakasino 1XBET 1XBET クイーンカジノ クイーンカジノ 메리트 카지노 고객센터 메리트 카지노 고객센터 522Hollywood Park Casino in VICY

    ReplyDelete