Tuesday, April 16, 2019

APA SICH BEDANYA DROPSHIPPER DAN RESELLER?

Melanjutkan postingan sebelumnya, kali ini saya ingin berbagi tentang perbedaan antara dropship dan reseller. Dengan tahu perbedaannya, temen-temen jadi tahu mana yang paling cocok dengan temen-temen untuk memulai bisnis online.
Dengan makin maraknya jual beli online sekarang ini, istilah dropship dan reseller makin sering kita dengar. Kedua istilah itu seringkali dicampuradukan, padahal kedua istilah tersebut sangat jauh berbeda.
Dropship adalah sebuah metode jual beli online di mana penjual tidak melakukan stok barang ataupun proses pengiriman. Dalam sistem ini, akan sangat dibutuhkan seorang supplier sebagai pemasok barang. Penjual akan memajang foto-foto barang dagangan supplier di website atau akun sosmed sebagai tempat berjualan. Jika ada pembeli yang memesan, penjual cukup meneruskannya ke supplier. Penjual memberikan data-data pembeli seperti nama, alamat, pesanan serta nomor telepon disertai pembayaran barang pada supplier.
Kemudian, supplier yang akan mengirim barang tersebut pada pembeli atas nama penjual. Keuntungan penjual akan didapatkan dari selisih antara harga beli produk dari supplier serta harga jual pada pembeli.
Sebagai contoh saya sebagai DROPSHIPER Sepatu. Apabila harga Sepatu dari supplier adalah sebesar Rp 150.000,- kemudian saya menjualnya sebesar Rp 200.000,- pada pembeli. Saya mendapatkan pembayaran dari pembeli sebesar Rp 200.000,- hanya akan dibayarkan pada supplier sebesar Rp 150.000,- dan Rp 50.000,- sisanya adalah keuntuntungan saya. Berjualan dropship seperti ini bisa dilakukan melalui berbagai media online, seperti marketplace, website, ataupun akun media sosial. Karena berjualan secara online, maka modal yang dikeluarkan tidak akan terlalu besar.
Dalam sistem dropship, penjual tidak perlu melakukan stok barang ataupun proses pengiriman pada pembeli. Di sinilah perbedaan dropship dan reseller. Seorang reseller akan membeli barang dalam jumlah banyak agar mendapat harga grosir kemudian menjualnya kembali dengan harga tinggi. Reseller sudah pasti melakukan stok barang dan juga mengirimkan barang pada pembeli. Sementara dropshipper hanya bertindak sebagai penghubung antara supplier dan konsumen. Perbedaan lain dari dropship dan reseller adalah reseller perlu mengeluarkan modal untuk membeli barang terlebih dahulu. Sementara dropship rata-rata tidak membutuhkan modal besar. Sistem Dropship biasanya dilakukan oleh pemula, sementara mereka yang sudah punya cukup pengalaman akan menjadi reseller.
Bisnis dropship umumnya hanya bisa dilakukan secara online karena penjual tidak melakukan stok. Sementara seorang reseller bisa menjalankan bisnisnya baik secara online maupun offline. Kedua bisnis ini sama-sama bisa dijalani sebagai pemula dalam jual beli online. Kita bisa dengan mudah menemukan online shop yang menyediakan tawaran untuk menjadi reseller ataupun dropshipper. Menjadi reseller ataupun dropshipper sendiri seringkali tidak dikenakan biaya besar sehingga keduanya merupakan bisnis yang membutuhkan modal terjangkau. Bisnis ini terutama dropship juga termasuk bisnis yang fleksibel karena sangat menghemat waktu. Dalam dropship terutama tidak akan dibutuhkan proses pengiriman barang sehingga kita memiliki lebih banyak waktu luang.
Cara menjadi dropship pun mudah. Kita cukup mencari supplier dan mendaftarkan diri untuk menjadi dropshipper. Pendaftaran ini biasanya gratis tanpa ada persyaratan ataupun pembayaran tertentu. Kita bisa mulai berjualan setelah mendapat katalog produk dari supplier.
Nah, sudah lebih paham kan beda DROPSHIPER dan RESELLER? Jadi, temen-temen mau mulai dari mana?

About Author

Karseno Seno
Karseno Seno

Author & Editor

Hanya orang biasa yang ingin berbagi.

0 comments:

Post a Comment